JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan chatting merupakan layanan yang paling banyak digunakan pengguna internet di Indonesia. Angka tersebut berbanding terbalik dengan perbankan.
Berdasarkan survei APJII sepanjang 2017, sebanyak 89,35 persen orang Indonesia memanfaatkan internet untuk layanan chatting. Posisi kedua ditempati media sosial (medsos) sebanyak 87,13 persen. Disusul search engine 74,84 persen, dan melihat foto dan gambar 72,79 persen.
Sementara itu, untuk penggunaan video sebanyak 69,64 persen. Sedangkan perbankan harus puas di posisi terakhir dengan persentase 7,39 persen.
Meski demikian, ada beberapa pengguna internet yang juga memanfaatkan internet untuk aplikasi lokal. Tercatat, 23,46 persen pengguna mengakses aplikasi lokal. Namun, angka tersebut tidak lebih besar dibandingkan orang yang jarang menggunakan aplikasi lokal (56,79 persen).
“Cukup kecil dibandingkan akses ke konten YouTube. Data tadi keseluruhan, bukan e-commerce saja. Kalau secara keseluruhan masih banyak konten-konten luar yang diakses seperti YouTube dan Facebook,” ujar Ketua Umum Jamalul Izza saat ditemui iNews.id di Jakarta, Senin (19/2/2018).
Jamal mengharapkan Indonesia memiliki layanan medsos sendiri. Dia mencontohkan, negara lain saja bisa mengembangkan aplikasi tersebut.
“Tergantung kepada sekarang masyarakat lebih percaya yang mana. Data mereka ada di dalam atau di luar. Jadi lebih percaya mana mereka menggunakan medsos lokal dibandingkan medsos luar,” paparnya.
Sekadar informasi, penetrasi pengguna internet pada 2017 sendiri mencapai 54 ,68 persen atau 143,26 juta jiwa dari total populasi penduduk Indonesia 262 juta orang. Angka tersebut meningkat dari tahun lalu.
Survei tersebut dilakukan dengan sampling yang lebih besar dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu, APJII menggunakan sample 1.200, pada 2017 APJII menggunakan sample 2.500.