TOKYO, iNews.id - Jaringan restoran sushi Jepang menggunakan aplikasi bertenaga AI untuk menilai kualitas tuna. Aplikasi yang dimaksud dijuluki sebagai Tuna Scope.
Aplikasi, bernama Tuna Scope, dikembangkan oleh perusahaan iklan Jepang Dentsu Inc. Aplikasi menggunakan algoritma machine learning yang dilatih pada ribuan gambar penampang ekor tuna, potongan daging yang dapat mengungkapkan banyak mengenai ikan.
Dari satu gambar, aplikasi menilai tuna pada skala lima poin berdasarkan karakteristik visual seperti kilau daging dan lapisan lemak. Untuk seorang fish led, sifat-sifat ini berbicara banyak mengenai jenis kehidupan ikan, apa yang dimakan, dan seberapa aktif ikan itu, sebagaimana dikutip dari The Verge, Jumat (10/7/2020).
Dentsu mengklaim, AI-nya telah menangkap nuansa yang tidak dapat dijelaskan dari kerajinan pemeriksaan tuna. Lalu, dalam tes yang membandingkan aplikasi dengan pembeli, Tuna Scope mengeluarkan nilai yang sama lebih dari empat kali.
Tapi, para ahli sushi dan penjual ikan sedikit lebih berhati-hati terkait kemampuan Tuna Scope untuk menggantikan fish graders, terutama mereka yang membeli daging untuk sushi dan sashimi kelas atas.
Saat ini, menurut The Asahi Shimbun, Tuna Scope hanya dapat digunakan untuk menilai ikan rantai restoran Kura Sushi, yang menawarkan sushi murah dan menggunakan perangkat hemat biaya lainnya. Kura Sushi dilaporkan membeli 70 persen ikannya untuk sushi di luar negeri dan khawatir tentang pembeli yang bepergian selama pandemi ini.