JAKARTA, iNews.id - Venus, objek paling terang di langit saat malam hari. Tapi, baru-baru ini astronom menemukan exoplanet paling bersinar.
Exoplanet LTT9779b memantulkan 80 persen cahaya dari bintangnya yang mengorbit di dekatnya. Pantulan ini membuat planet panas. Namun, para peneliti percaya planet tersebut tertutup awan silikat dan logam cair.
"Bayangkan dunia yang terbakar, dekat bintangnya, dengan awan logam berat melayang tinggi, menghujani tetesan titanium," kata salah satu peneliti, James Jenkins dari Universitas Diego Portales.
Pada kenyataannya, planet sangat panas. Suhu permukaan di sana mencapai 2.000 derajat Celsius. Suhu ini sebenarnya terlalu panas untuk membentuk awan air atau bahkan logam, sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
“Itu benar-benar teka-teki, sampai kami menyadari harus memikirkan pembentukan awan ini dengan cara yang sama seperti pembentukan kondensasi di kamar mandi setelah mandi air panas,” kata peneliti Vivien Parmentier dari Observatorium Côte d'Azur.
Planet LTT9779b tidak biasa karena ukuran dan lokasinya. Dengan ukuran 4,7 kali Bumi, planet dijuluki Neptunus panas. “Itu adalah planet yang seharusnya tidak ada. Kami berharap planet seperti ini memiliki atmosfer yang diterbangkan oleh bintangnya, meninggalkan batuan kosong.," kata Vivien.
Para peneliti berteori itu bisa jadi awan metalik yang melindungi atmosfer planet dengan memantulkan cahaya. Lalu mencegahnya menjadi terlalu panas.