JAKARTA, iNews.id - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo mulai menggarap proyek satelit SATRIA-2 tahun depan. Nilai investasi proyek diprediksi akan tembus di angka 884 dolar AS atau sekira Rp13,71 triliun.
Kepala Divisi Infrastruktur Satelit SATRIA BAKTI Kominfo Sri Sanggrama Aradea mengatakan, SATRIA-2 diperlukan untuk mencover jaringan yang tak bisa dipenuhi satelit SATRIA-1. Satelit generasi kedua akan menambal jaringan internet yang bolong.
"Satelit SATRIA-1 saat ini tidak mencukupi kapasitasnya untuk cover seluruh area publik, layanan publik yang tidak tercover oleh teknlogi teresterial. Sehingga kita masih memerlukan kapasitas lagi melalui SATRIA-2," kata Aradea.
Satelit SATRIA-2, kata Aradea akan memiliki kapasitas 300 Gbps atau dua kali lipat lebih besar dari SATRIA-1. Satelit generasi baru digadang-gadang bakal menjangkau wilayah baru, dengan titik tambahan sekitar 45.000 titik.
"Jadi sebenarnya kalau dilihat kapasitas satelit itu akan selalu kurang, ya ujungnya kita akan menambah kapasitas lagi. Saat ini proses pengadaan sudah di Bapenas dan Kemenkeu untuk masuk ke green book," ujar Aradea.
Secara pendanaan, Aradea menuturkan masih dalam diskusi teknis. "Sepertinya proyek dimulai 2024, tapi saya belum tahu di kuartal berapa. Kami mau pemetaan lagi biar lebih tepat sasaran," tuturnya.