Banyak Perusahaan Beralih dari Jaringan Internet Tradisonal ke SD-WAN, Ini Alasannya

Dani M Dahwilani
Banyak perusahaan beralih dari jaringan internet Wide Area Network (WAN) tradisional ke Software-Defined WAN (SD-WAN). (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNews.id - Banyak perusahaan beralih dari jaringan internet Wide Area Network (WAN) tradisional ke Software-Defined WAN (SD-WAN). Ini seiring banyaknya perusahaan memakai aplikasi Software-as-a-Service (SaaS) dalam menggunakan infrastruktur cloud. 

Pada WAN tradisional, lalu lintas data biasanya harus melalui data center perusahaan atau jaringan di kantor pusat terlebih dahulu sebelum mengakses server penyedia Software-as-a-Service. Sementara pada jaringan SD-WAN, pengguna aplikasi SaaS dapat langsung mengakses internet tanpa harus melalui koneksi ke kantor pusat. Akses ini diklaim lebih aman karena memiliki fitur security lengkap, seperti IPSec, VPN, Next Generation Firewall (NGFW) dan mikrosegmentasi jaringan.

Aplikasi yang membutuhkan bandwidth besar, seperti Voice over IP (VoIP), aplikasi kolaborasi yang menggunakan video seperti Teams dan Zoom sangat terbantu performanya pada jaringan SD-WAN. 

"Jaringan SD-WAN dapat mengetahui jenis aplikasi yang sedang digunakan. Pengelola jaringan dapat melakukan pengaturan berdasarkan jenis aplikasi untuk menjamin kualitas sambungan yang didapatkan. Misalnya, aplikasi berbasis video seperti Zoom membutuhkan latensi yang lebih rendah (kurang dari 100 ms), sedangkan aplikasi seperti surel dan aplikasi pengelola dokumen seperti Office 365 masih bisa berfungsi dengan baik meskipun latensi mencapai 200 ms," ujar Zulfi Hadi, marketing and solution director Lintasarta dalam keterangan persnya dilansir Kamis (28/9/2023). 

Dia menuturkan administrator jaringan dapat membuat kebijakan yang memastikan agar aplikasi lebih kritikal mendapatkan kualitas sambungan yang diperlukan, serta memprioritaskan aplikasi tertentu lebih dibutuhkan oleh perusahaan.

Meskipun pada dasarnya jaringan SD-WAN dapat dipasang dan dikelola sendiri, saat ini semakin banyak perusahaan yang memilih untuk memanfaatkan jasa Managed Service. Melalui model Managed Service, perusahaan menyerahkan pemantauan dan pengelolaan kepada penyedia layanan SD-WAN dengan layanan lebih komprehensif dan biaya dapat disesuaikan.

Zulfi mengungkapkan terkait keamanan jaringan perusahaan mengembangkan Managed Secure SD-WAN berupa sistem keamanan terpusat. Jika dibandingkan dengan layanan konvensional yang memerlukan pengaturan keamanan di setiap lokasi, Secure SD-WAN memiliki pendekatan lebih efisien.

“Tidak hanya memberikan keuntungan dari segi penghematan biaya, Lintasarta Secure SDWAN memiliki keamanan terpusat dengan menambahkan fitur canggih dalam analitik keamanan (Security Analytics) dan Indicators of Compromise atau IOC,” katanya.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Nasional
9 hari lalu

Komdigi Luncurkan Tunasdigital.id, Panduan Orang Tua Lindungi Anak di Dunia Maya

Megapolitan
13 hari lalu

Pramono Rapat Hari Ini, Bahas Solusi Jalan Beda Tinggi di Jakut

Internet
14 hari lalu

Komdigi Kejar Target Prabowo 38 Kota Terkoneksi Internet 1 Gbps hingga 2029

Internet
19 hari lalu

Komdigi Ungkap 60 Juta Warga di Indonesia Belum Terkoneksi Internet

Internet
23 hari lalu

Pemerintah Perluas Akses Internet Kecepatan Tinggi di Wilayah Sumatera hingga Sulawesi 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal