MENLO PARK, iNews.id - WhatsApp menyatakan tidak akan menghapus atau menonaktifkan akun jika tidak menerima kebijakan privasi yang akan diluncurkan pada 15 Mei. Namun, pengguna secara bertahap tidak dapat mengakses fitur pesan.
Diketahui, aplikasi obrolan milik Facebook itu awalnya memperkenalkan kebijakan privasi yang diperbarui pada Januari melalui pop-up untuk pengguna.
Namun, setelah mendapat reaksi keras dari pengguna, mereka memutuskan peluncuran pada 8 Februari, ditunda dan akhirnya akan benar-benar belaku pada 15 Mei mendatang.
Perusahaan mengatakan pada saat itu bahwa jika pengguna tidak menerima kebijakan privasi, akun mereka akan dinonaktifkan untuk sementara.
Untuk mengaktifkan akun, mereka harus menerima kebijakan tersebut. Akhirnya banyak pengguna yang menyatakan keberatan dan memilih pindah ke aplikasi obrolan lain, seperti Telegram dan Signal sebagai bentuk protes.