Namun, jika tujuan dari penyebaran foto pribadi figur publik atau orang yang menjadi bagian dari percakapan publik adalah untuk menghina, mengintimidasi, atau membungkam mereka dengan ancaman, pihak Twitter akan menghapus konten tersebut sesuai dengan kebijakan tentang perilaku yang bersifat menghina.
Demikian pula dengan foto tanpa busana milik pribadi dari orang lain, yang dapat dihapus sesuai dengan kebijakan ketelanjangan tanpa persetujuan.
"Kami menyadari adanya kondisi di mana pemilik akun mungkin membagikan foto atau video pribadi dari orang lain sebagai upaya untuk membantu mereka berada dalam situasi krisis, seperti misalnya korban kekerasan, atau sebagai bagian dari peristiwa yang layak diberitakan, atau menyangkut keselamatan seseorang." ungkapnya.