JAKARTA, iNews.id - Data tidak sinkron aplikasi Sirekap dan form C1 menjadi sorotan banyak pihak. Pakar IT Alfons Tanujaya buka suara soal Sirekap yang salah hitung.
Alfons menjelaskan, masalah pada aplikasi Sirekap bisa saja terjadi karena kesalahan pada sistem. Dia mengungkapkan, ada beberapa penyebab terjadinya salah hitup pada Sirekap.
"Error OCR itu biasa saja, tidak ada OCR yg sempurna. Penyebabnya banyak. Dari kualitas foto yang berbeda-beda sehingga salah dibaca OCR sampai human error ketika verifikasi ulang," kata Alfons.
Meski wajar adanya masalah, KPU seharusnya dapat mengantisipasi kemungkinan masalah itu terjadi sejak awal. Dia mengatakan, KPU seharusnya membuat sistem yang lebih kuat dan cerdas.
"Harusnya pihak pembuat aplikasi bisa membuat aplikasinya lebih cerdas dan melakukan perhitungan simpel dan logis sehingga bisa mengantisipasi kesalahan yang simpel tapi konyol seperti suara salah satu paslon tahu-tahu bisa melebihi suara total suara," katanya.
Lebih lanjut Alfons menyarankan, KPU menyempurnakan sistem dari Sirekap. Mengingat, keamanannya yang sangat lemah. Jika KPU perlu membuat aplikasi baru yang lebih cerdas.
"Harus disempurnakan dan masih sangat lemah kontrol dan kehandalannya. Harusnya ada pengecekan logic simpel dan kalau perlu memang mampu buat lebih cerdas lagi, suara per TPS dicrosscheck dengan database KPU sehingga totalnya tidak bisa melampaui total suara yang disediakan per TPS," tuturnya