Dari laporan yang berada, ada 106 negara yang terkena imbas kebocoran tersebut. Kebocoran terjadi di Amerika Serikat hingga lebih dari 32 juta pengguna, 11 juta pengguna di Inggris, dan 6 juta pengguna di India. Sementara di Indonesia terkena lebih dari 130 ribu.
Pihak Facebook membenarkan telah terjadi kebocoran tersebut. Juru Bicara Facebook, menjelaskan bahwa kebocoran melanda data lama yang sebelumnya dilaporkan pada 2019.
"Kami menemukan dan memperbaiki masalah ini pada Agustus 2019," ujarnya.