JAKARTA, iNews.id - Pemanfaatan teknologi digital merambah ke berbagai bidang. Tidak hanya fitur-fitur pribadi yang memberi kemudahan dalam aktivitas penggunanya, tapi juga sektor keuangan melalui financial technology (fintech).
Bagai gayung bersambut, keberadaan teknologi digital kian berkembang seiring pertumbuhan perusahaan rintisan (startup) yang membangun ekosistem baru dalam layanannya.
Salah satunya adalah platform Modalku. Startup peer-to-peer (P2P) lending ini selama 2018 tumbuh tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Hingga saat ini, Modalku telah mencapai total pendanaan sekitar Rp4 triliun di Asia Tenggara, termasuk Singapura, Indonesia dan Malaysia.
Angka ini, lebih dari Rp 2,2 triliun sudah dicairkan dengan jangkauan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Hal ini menunjukkan tingginya respons serta kebutuhan pasar Indonesia.
Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya mengatakan, fokus Modalku pada 2019 tetap konsisten dengan visi dan misi dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu menciptakan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Caranya dengan menyediakan pinjaman UMKM untuk perkembangan bisnis usaha lokal.
"Kami telah memperkuat message kami untuk tahun ini. Semua UMKM layak mendapatkan akses ke pendanaan adalah intisari dari kepercayaan tim selama ini,” ujarnya, dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (23/1/2018).
Modalku menyediakan layanan P2P lending, di mana UMKM peminjam dipertemukan pemberi pinjaman (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Melalui pemberian pinjaman UMKM, pemberi pinjaman mendapat alternatif investasi dengan tingkat return menarik, lebih tinggi dibandingkan deposito dan obligasi.
Saat ini, Modalku menawarkan berbagai macam layanan untuk kebutuhan UMKM, termasuk pinjaman UKM, invoice financing yang didasari invoice/tagihan usaha, dan pinjaman merchant online lewat Saldo Prioritas.