Aplikasi internal yang dikembangkan Facebook tersebut menyoroti bagaimana raksasa jejaring sosial bereksperimen dengan fitur-fitur yang dapat meningkatkan kecemasan orang yang khawatir soal privasi mereka. Aplikasi dibangun sebelum skandal Cambridge Analytica yang terjadi pada 2018.
Skandal Cambridge Analytica memicu lebih banyak pengawasan terhadap Facebook dan upayanya untuk menjaga privasi pengguna. Facebook juga pernah mendapat kritik karena menggunakan pengenal wajah di masa lalu.
Fitur pengenal wajah yang men-suggest tag ke foto Facebook Anda adalah pusat dari gugatan 2015. Pada saat itu, Facebook dituduh melanggar Undang-Undang privasi biometrik Illinois.
Ketika seseorang men-tag Anda di foto, maka tautan ke profil Facebook Anda akan dibuat. Fitur dihidupkan secara default, kecuali jika Anda memilih untuk tidak menggunakannya.