Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatan, serta foto-foto bersama teman-temannya. Semakin aktif seorang remaja di media sosial maka mereka semakin dianggap keren dan gaul.
“Kita harus lebih perdalam gagasan gagasan Indonesianya, segala perbedaan yang terdapat di Indonesia dapat kita hadapi dengan bijaksana Jatidiri kita dalam ruang budaya digital. Tak berbeda dengan budaya non digital,” ujar Rocky Prasetyo Jati, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Budi Luhur.
Dia menyebutkan perubahan- perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial dan segala bentuk perubahan- perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya.
Adanya kegiatan Webinar yang di selenggarakan oleh Kemkominfo dalam hal ini, bertujuan untuk mengurangi dampak negatif yang akan terjadi, dapat dilawan dengan cara menginventori informasi-informasi yang akurat dan tepat, orang yang mengakses media sosial yang tujuannya memperoleh informasi pun dapat menerima informasi yang sesuai, sehingga, ketika mereka menerapkan informasi yang mereka dapatkan dari media sosial tersebut, dapat dipergunakan untuk menciptakan interaksi sosial dan hubungan kemasyarakatan yang positif dan tentu saja didasarkan pada toleransi.
Menerapkan hal demikian di kehidupan sehari-hari saat bermedia sosial, tentu akan membantu merealisasikan Gerakan Masyarakat Indonesia Makin Cakap Digital, sesuai dengan empat pilar Literasi Digital.