JAKARTA, iNews.id - Para content creator di media sosial kerap dihadapkan pada masalah pembajakan konten oleh pihak lain. Oleh karena itu, Hyppe, aplikasi media sosial baru ini menghadirkan teknologi proteksi konten baru.
Hyppe menyematkan teknologi Fingerprint Combat untuk menjaga konten dari pembajakan. Teknologi ini diklaim dapat membantu memberikan proteksi kepada setiap konten jika bila terjadi indikasi pembajakan.
"Kami menerapkan Blockchain dan Fingerprint Combat sebagai basis teknologi di aplikasi Hyppe agar para content creator dapat menjaga hak kepemilikan konten mereka sekaligus melakukan transaksi jual beli konten kepada sesama pengguna aplikasi Hyppe," kata Chief Strategy Officer Hyppe Teknologi Indonesia Magin M dalam keterangan yang diterima iNews.id, Senin (10/8/2020).
Berbicara soal Blockchai, teknologi ini berfungsi untuk mencatat data berdasarkan jaringan peer to peer yang terdesentralisasi, efisien, dan aman karena dilindungi penerapan algoritma kriptografi yang kuat. Penerapan teknologi Blockhain pun sekarang sudah mulai dilakukan di berbagai sektor.
Jadi, berbekal teknologi Blockchain dan Fingerprint Combat yang diusungnya, Hyppe menjanjikan akan menjaga kepemilikan hak cipta untuk semua konten yang diunggah ke dalam aplikasi dan mereka dapat memonetisasi atau menguangkan kontennya.
Ke depannya, Hyppe Teknologi Indonesia juga akan terus mengembangkan berbagai platform digital lainnya dalam menyonsong era 5G. Berbekal teknologi Blockchain dan Fingerprint Combat, Hyppe percaya diri akan mampu bersaing di tingkat global.
"Saat ini masih kami develop, jadi tunggu aja ya. Kita upayakan aplikasi Hyppe ini dapat siap diluncurkan tahun ini," ujar Chief Operating Officer PT Hyppe Teknologi Indonesia Sammy Goh.