Komputer Mac dan Linux tidak pernah memiliki hal seperti itu, sehingga pengguna akan terus menyimpan gambar sebagai JPEG. Program pengeditan gambar populer yang bekerja di berbagai sistem operasi — seperti Photoshop dan Gimp — pada akhirnya akan mengatur ekstensi file JPEG default ke JPG dalam upaya untuk meminimalkan kebingungan.
Dan begitulah cara mendapatkan dua ekstensi file untuk format yang sama: JPEG dan JPG. Saat memilih untuk menyimpan gambar Anda, tidak ada perbedaan di antara keduanya.
JPEG dan PNG dirilis dalam dekade yang sama, dengan masing-masing format file menyelesaikan masalah gambar digital berbeda yang dihadapi dunia teknologi saat itu. Lantas antara JPEG dan PNG, format file gambar mana yang paling dominan?
Sejujurnya, jawabannya tergantung pada jenis gambar yang Anda simpan. JPEG lebih cocok untuk foto karena menggunakan kompresi lossy untuk menjaga ukuran file yang wajar. Foto adalah gambar yang begitu besar dan detail sehingga artefak kompresi (distorsi gambar halus yang disebabkan oleh kompresi) tidak terlalu terlihat pada mereka.
Di sisi lain, gambar dengan titik yang tajam, tepi yang tajam, dan dengan area yang luas dengan satu warna (misalnya logo vektor, seni piksel, dll.) tidak terlihat benar saat disimpan sebagai JPEG.
Di sinilah file Portable Network Graphics (PNG) mungkin masuk. Dikembangkan oleh PNG Development Group empat tahun setelah rilis JPEG, PNG mendukung kompresi dan transparansi data lossless. PNG sering digunakan jika kualitas gambar harus dipertahankan dan ukuran file tidak menjadi masalah.