JAKARTA, iNews.id - Data 6 juta pasien milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diduga bocor dan dijual di internet. Kasus kebocoran data ini pun menjadi perhatian para pakar keamanan siber.
Menurut pakar keamanan siber Pratama Persadha, jika dilihat pada sampel data yang diberikan sebesar 3.26 GB dengan nama file "sample medic" maka kebocoran ini valid dan benar terjadi.
Terlebih lagi, banyak juga foto - foto yang ada di file sample tersebut terpampang secara tidak etis. Dari foto itu, kemungkinan sebagian besar seperti korban kecelakaan, ataupun penyakit keras tapi kemungkinan memang bukan pasien yang terkena Covid-19.
Lebih lanjut, Pratama menjelaskan kejadian ini bermula pada 5 Januari 2022, peretas menjual dan membocorkan sebagian dari 720 GB data rekam medis masyarakat dari berbagai rumah sakit di Indonesia. Dijual di internet oleh peretas di forum Raidforums yaitu dengan nama id "Astarte".
Peretas mengaku data tersebut bersumber dari server pusat Kementerian Kesehatan RI dan juga dikabarkan data diambil terakhir pada 28 Desember 2021. "Namun sampai saat ini belum dipastikan data bocor tersebut pasti berasal dari data Kemenkes, karena hanya pihak Kemenkes dan BSSN sendiri yang bisa menentukan," ujar Pratama dalam pesan singkat.