JAKARTA, iNews.id - Amerika Serikat (AS) telah memberlakukan sanksi ekonomi ke Rusia atas perang di Ukraina. Tapi, di luar angkasa, kedua negara menemukan cara untuk terus bekerja sama.
NASA dan Roscosmos telah menandatangani perjanjian yang telah lama ditunggu-tunggu untuk bertukar kursi pada penerbangan ke International Space Station (ISS). Usai program pesawat ulang-alik ditutup, NASA mengandalkan penerbangan Soyuz Rusia selama bertahun-tahun untuk mengangkut astronotnya ke laboratorium mengorbit.
SpaceX akhirnya berhasil mendapatkan sertifikasi Crew Dragon untuk penerbangan luar angkasa manusia. Sekarang, agensi akan kembali mengamankan kursi di Soyuz, sementara kosmonot Rusia akan terbang dengan penerbangan SpaceX Crew Dragon.
"Awak penerbangan terintegrasi memastikan ada anggota awak yang terlatih dengan baik di stasiun untuk pemeliharaan penting dan perjalanan ruang angkasa. Ini juga melindungi terhadap kemungkinan seperti masalah dengan pesawat ruang angkasa awak, masalah medis kru yang serius atau keadaan darurat di atas stasiun yang membutuhkan kru dan kendaraan mereka ditugaskan untuk kembali ke Bumi lebih cepat dari yang direncanakan," kata NASA.
Dengan kata lain, perjanjian tersebut akan memastikan segmen stasiun yang dioperasikan AS dan Rusia tidak akan pernah berawak jika terjadi penerbangan yang dibatalkan atau keadaan darurat lainnya. Badan antariksa tersebut juga mengatakan penerbangan terintegrasi pertama akan berlangsung pada September, dengan Anna Kikina menjadi kosmonot Rusia pertama yang terbang dengan Crew Dragon.