Penduduk di sana akan dapat menyaksikan seluruh transit, seperti halnya orang-orang di Amerika Tengah dan Selatan, dan beberapa bagian Afrika Barat.
Sisa Amerika Serikat akan melihat transit Merkurius saat Matahari terbit. Sementara, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah akan menangkapnya saat Matahari terbenam. Lalu, bagaimana di Indonesia?
(Foto: NASA/JPL)
Berdasarkan peta yang disedikan NASA, yang dikutip dari Business Insider, Minggu (10/11/2019) Australia dan sebagian besar Asia tidak akan melihat peristiwa langka transit Merkurius ini. Tapi, jangan berkecil hati terlebih dulu.
Bagi yang ingin melihat peristiwa langka dapat melakukan live streaming dari Solar Dynamic Observaroty, pesawat luar angkasa yang mengorbit Matahari. The Virtual Telescope Project juga menjanjikan live dari teleksop berbasis di Bumi.