JAKARTA, iNews.id - CEO SpaceX Elon Musk menyatakan roket Starship siap diluncurkan. Tapi, ada masalah kecil untuk mendapatkan izin dari Federal Aviation Administration (FAA).
SpaceX memposting video pendek pada Selasa malam untuk menunjukkan roket Super Heavy tahap pertama dan pesawat luar angkasa Starship tahap atas, yang dikenal sebagai Starship. Roket dipamerkan di landasan peluncuran di fasilitas Starbase perusahaan di Boca Chica, Texas.
Super Heavy, roket paling kuat yang pernah dibuat melakukan penerbangan perdananya pada April. Tapi, mengalami masalah teknis hanya beberapa menit setelah misi uji coba mendorong para insinyur SpaceX melakukan ledakan terkendali pada roket, di mana membuat penerbangan tersebut tiba-tiba berakhir.
Kendati demikian, itu bukan satu-satunya masalah. Daya dorong sebesar 17 juta pon yang dihembuskan 33 mesin Raptor Super Heavy menyebabkan landasan peluncuran hancur, mengirimkan beton dan material lainnya jauh melampaui lokasi peluncuran.
Untuk mengatasi masalah ini, para insinyur SpaceX merancang dan menguji deflektor api berpendingin air, sebuah sistem penampung air yang terbuat dari baja yang mampu menangani panas dan gaya luar biasa yang dihasilkan oleh roket saat meninggalkan landasan peluncuran.
Namun sebelum mesin roket dapat dinyalakan untuk uji terbang kedua, FAA harus menyelesaikan penilaian terhadap dampak penerbangan pertama terhadap area sekitar lokasi peluncuran.
Kelompok lingkungan hidup juga telah menyatakan keprihatinannya. Mereka mengklaim sebelum penerbangan pertama, FAA gagal mengukur secara memadai tingkat kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan oleh roket SpaceX.