SAN FRANCISCO, iNews.id - Para peneliti telah mempelajari exoplanet raksasa yang disebut WASP-107b. Selama penelitian, mereka menemukan massa inti planet exoplanet jauh lebih rendah dari yang diyakini sebelumnya.
Para peneliti percaya analisis baru dari struktur internal WASP-107b memiliki implikasi yang signifikan untuk penelitian di masa mendatang. Profesor universitas Björn Benneke mengatakan pekerjaan itu membahas dasar bagaimana planet raksasa terbentuk dan tumbuh.
Dia mengatakan itu memberikan bukti nyata bahwa pertambahan besar selubung gas dapat dipicu untuk inti yang jauh lebih masif daripada yang diyakini sebelumnya. WASP-107b pertama kali terdeteksi pada 2017 mengorbit sebuah bintang bernama WASP-107 sekitar 212 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Virgo.
Planet mengorbit sekitar 16 kali lebih dekat ke bintang induknya daripada Bumi yang mengorbit matahari. Planet ini seukuran Jupiter tetapi sepuluh kali lebih ringan, menjadikannya salah satu exoplanet paling padat yang diketahui.
Planet dengan kepadatan cahaya seperti itu dikenal oleh ahli astrofisika sebagai planet "kepulan super" atau "permen kapas". Para peneliti menggunakan metode kecepatan radial untuk menentukan massa planet dengan mengamati gerakan goyangan bintang induk dari tarikan gravitasi planet.