“Mari kita buat lebih baik, mari kita kembangkan lebih jauh,” Ucap Alvaro Diaz-Flores, peneliti pascasarjana Universitas Arizona yang terlibat dalam proyek tersebut.
Para peneliti mengatakan proyek ini bergantung pada kemajuan teknologi cryorobotics. Ini karena untuk mendapatkan cryopreservasi, benih harus didinginkan hingga -144 derajat Celcius, sedangkan sel punca (induk) harus disimpan pada suhu minus -160 derajat Celcius.
Ilmuwan juga masih belum memahami bagaimana kurangnya gravitasi dapat mempengaruhi benih yang diawetkan, atau bagaimana berkomunikasi dengan dasar Bumi. Tidak dijelaskan pula apakah benih, telur atau spora itu kelak akan menetas seandainya kiamat terjadi.
Yang pasti, gagasan ini mengemuka hanya beberapa hari setelah China dan Rusia mengumumkan rencana untuk membangun stasiun luar angkasa bulan.