Hubble NASA Tunjukkan Lokasi Sinyal Radio Misterius dari Luar Angkasa

Dini Listiyani
Hubble NASA Tunjukkan Lokasi Sinyal Radio Misterius dari Luar Angkasa (Foto: CSIRO/Sam Moorfield)

JAKARTA, iNews.id - Para astronom semakin dekat untuk menjawab pertanyaan paling membingungkan soal asal mula sinyal radio misterius yang memantul ke Bumi. Lalu menghilang tanpa jejak. 

Segala macam teori telah diajukan untuk menjelaskan semburan radio cepat ini atau FRB. Tentu saja alien, fisika eksotis, bintang yang sangat termagnetisasi masuk ke dalam daftar potensial teori FRB. 

Pada November 2020, serangkaian paper di jurnal Nature mengumumkan penemuan FRB pertama yang berasal dari galaksi asal ini. Deteksi itu melibatkan magnetar, jenis bintang mati yang tidak biasa, sebagai penyebab ledakan milidetik. 

Namun, hubungannya belum dapat dibuktikan secara pasti, sehingga para astronom terus mencari. Dalam sebuah makalah baru, yang akan diterbitkan dalam Astrophysical Journal dan tersedia sebagai pracetak di arXiv, pengamatan dengan teleskop luar angkasa Hubble pekerja keras NASA telah membantu para peneliti untuk menentukan lokasi lima FRB ke lengan spiral galaksi jauh. 

Tim mengamati delapan FRB, yang sebagian besar pertama kali terdeteksi pada 2019 dan 2020, tapi lokasi ketiganya tetap membingungkan. "Ini adalah tampilan resolusi tinggi pertama dari populasi FRB," kata Alexandra Mannings, astrofisikawan di Universitas California, Santa Cruz, dan penulis utama makalah tersebut.

Hubble NASA adalah komponen penting dalam pencarian. FRB ping detektor berbasis Bumi seperti Pathfinder Array Kilometer Persegi Australia, yang memungkinkan mereka untuk dilacak ke wilayah langit. 

Pencitraan lebih lanjut dari wilayah tersebut mungkin mengungkap galaksi di sana, tapi itu hanya titik cahaya kecil. Ketika Hubble masuk, resolusinya meningkat cukup untuk mempelajari fitur-fitur galaksi, sebagaimana dikutip dari Cnet, Jumat (21/5/2021). 

"Dalam kasus ini, Hubble mengkonfirmasi keberadaan lengan spiral di galaksi ini atau struktur spiral yang belum pernah kami lihat sebelumnya," kata Wen-fai Fong, astrofisikawan di Universitas Northwestern dan salah satu penulis penelitian.

Studi ini membantu menyempurnakan pemahaman manusia tentang ledakan energik yang tidak biasa ini dan mengesampingkan beberapa kemungkinan sumber. Galaksi tempat banyak FRB telah dilokalisasi adalah "masif, relatif muda dan masih membentuk bintang," menurut Mannings, memberikan konteks yang berharga bagi para peneliti FRB. Tapi lengan spiral galaksi biasanya tidak menampung sejumlah besar bintang termuda dan paling terang.

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Sains
1 tahun lalu

Kehidupan Asing Masih Misteri, Astronom Terkenal Inggris Tak Percaya Cerita Orang Diculik Alien

Sains
1 tahun lalu

Sepasang Black Hole Supermasif Terjauh Terdeteksi, Masing-Masing Sebesar 50 Juta Matahari

Internasional
2 tahun lalu

Heboh! Benda Diduga UFO Terekam Kamera Teleskop Tembaki Permukaan Bulan

Sains
2 tahun lalu

Sempat Bersembunyi, 18 Black Hole Baru Ditemukan Gerogoti Bintang Terdekat

Sains
2 tahun lalu

Pecahkan Rekor, Astronom Deteksi Sinar Kosmik Paling Energik

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal