Szapudi membuat payung sendiri. Payung akan beristirahat di titik Lagrange L1 antara Matahari dan Bumi, secara hipotetis bergabung dengan probe pengamatan Matahari atau angin matahari seperti Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) dan Advanced Composition Explorer (ACE) yang tinggal di sana.
Secara teori, perisai surya yang cukup besar dapat secara efektif memblokir sekitar 1,7 persen radiasi Matahari di L1, cukup untuk mencegah kenaikan suhu Bumi yang dahsyat.
Namun, segala jenis naungan Matahari pasti akan menghadapi tantangan teknis yang mencolok. Di L1, mereka akan tunduk pada gravitasi Matahari dan Bumi sambil mengalami pancaran radiasi yang konstan.
Oleh karena itu, perlindungan Matahari yang layak harus sangat besar, dengan berat jutaan ton, dan terbuat dari material yang cukup kokoh untuk tetap di tempatnya dan tetap utuh.
Tapi untuk mengatasi masalah itu, Szapudi mengusulkan, sebagian besar materi itu sendiri dapat berasal dari luar angkasa yakni asteroid yang tertangkap atau bahkan debu Bulan. Benda itu secara teoritis bisa berfungsi sebagai penyeimbang, ditambatkan ke perisai yang jauh lebih kecil dengan berat hanya sekitar 35.000 ton.
Saat ini, bahkan perisai yang lebih kecil seperti itu akan terlalu berat untuk diangkat oleh roket, tapi dengan kemajuan material, penelitian Szapudi menunjukkan kita dapat melakukannya dalam beberapa dekade.