Ilmuwan Lacak Organisme Kecil di Tubuh Manusia Menggunakan Suara

Dini Listiyani
Mikroba (Foto: Caltech)

NEW YORK, iNews.id - Tubuh manusia menjadi rumah bagi organisme kecil yang disebut mikroba. Untuk melacak keberadaan itu, para ilmuwan mengembangkan cara baru dengan manfaatkan suara.

Sejauh ini, para ilmuwan hanya menguji teknik pada tikus, tapi suatu hari teknik itu bisa digunakan untuk meningkatkan perawatan penyakit usus dan kanker. Pada mamalia, mikroba ini terdiri dari ekosistem berbagai bakteri dan jamur yang hidup di dalam tubuh manusia.

Semakin banyak, penelitian menemukan, mikroba memengaruhi pencernaan hingga infeksi untuk melahirkan, dan satu aplikasi yang menjanjikan menangani masalah ini adalah mengirim mikroba khusus ke dalam tubuh untuk melahirkan obat.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature, yang dikutip iNews.id dari The Verge, Jumat (5/1/2018), para ilmuwan merancang mikroba untuk membuat suara spesifik saat mereka bersentuhan dengan ultrasound. Hal ini memungkinkan untuk melacak mikroba ini dengan mudah, yang bisa berguna saat dokter perlu mengetahui apakah mereka telah mencapai lokasi yang tepat untuk melahirkan obat.

Untuk menggunakan mikroba mengantarkan obat, Anda perlu tahu persis di mana organisme ini berada. Ini merupakan tantangan karena mikroba biasanya hidup jauh di dalam tubuh manusia.

Salah satu cara yang bisa digunakan adalah ultarsound, yang bekerja dengan mengirimkan gelombang suara dan menganalisa gema yang kembali.  Beberapa bakteri memiliki struktur berongga di dalamnya yang disebut vesikula gas.

Vesikel-vesikel ini menyebarkan gelombang suara dengan cara tertentu, sehingga bisa digunakan dengan ultrasound untuk melacak di mana organisme berada. Untuk studi baru ini, para ilmuwan menyuntikkan bateri yang direkaya ke dalam usus tikus dan secara terpisah dalam tumor tikus.

Dalam keus kasus itu, mereka bisa melacak dengan ultrasound. Selain itu, studi baru juga membuktikan, teknik ini mungkin untuk dilakukan, namun juga menunjukkan, janji yang sangat besar, obat ini bisa digunakan untuk memantau pemberian obat pada pasien kanker.

Editor : Dini Listiyani
Tags:
Artikel Terkait
Internasional
5 tahun lalu

Ilmuwan Bangkitkan Kembali Mikroba dari Zaman Dinosaurus

Sains
7 tahun lalu

Ilmuwan Klaim Bakteri Mampu Bertahan Hidup di Mars

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal