Itu sebabnya, lanjut dia, mengapa bakteri membantu. Mereka bisa melemahkan trik kotor tumor dan memanggil sel dendritik dan sel T untuk muncul. Pertama memakan tumor, kemudian menghadirkan antigen sel kanker yang bisa dilihat sel T.
Proses tersebut membuat sel T lebih baik dalam melawan tumor. Sementara Bakteri hanya menyebar di dalam tumor namun tidak di tempat lain pada model hewan.
Dr Arpaia menjelaskan, dirinya melihat bakteri hanya mengkolonisasi lingkungan tumor, dan mereka hanya mencapai tingkat kuorum yang cukup untuk menginduksi lisis di dalam tumor.
Kemampuan tumor untuk menghindari deteksi oleh sistem kekebalan, merupakan bidang studi utama dalam pencegahan dan penyembuhan kanker. Saat ini, tim peneliti mencari cara mengoptimalkan pendekatan serta menyiapkan rencana membawanya ke uji klinis.
Melalui penelitian selama puluhan tahun, memungkinkan peneliti memahami bagaimana respons kekebalan berkembang, dan peneliti mengembangkan terapi yang secara khusus menargetkan setiap langkah tesebut.