Areanya diperkirakan mencakup 300 meter x 150 meter. Ada 15 bangunan yang terpisah, halaman, lima jalan, dua makam, dan 37 cist kuburan. Mereka juga menemukan kota bawah laut berlanjut ke arah selatan pulau Pavlopetri itu sendiri.
Pada lokasi itu ditemukan sisa-sisa tembok dan bahan arkeologi lainnya. Selama penelitian mereka, tim juga menemukan artefak dari dasar laut, tembikar, bilah yang terbuat dari obsidian rijang, dan patung perunggu kecil. Semua penemuan itu diyakini berasal dari 2800-1180 SM.
Kemudian bagian kota yang tenggelam sekitar 1650-1180 SM. 40 tahun setelahnya, tepatnya 2009, tim peneliti gabungan dari Ephorate of Underwater Antiquites Kementerian Kebudayaan Hellenic dan University of Nottingham memulai proyek lima tahun mereka ke kota tersebut.
Mereka mencoba menggali lebih dalam wawasan tentang sejarah Pavlopetri melalui survei arkeologi digital bawah air. Hasilnya peneliti menemukan bangunan baru seluas 9.000 meter persegi, termasuk aula persegi panjang besar, dan struktur yang berjajar.
Para peneliti juga menemukan kuburan berlapis batu dan tembikar besar tempat mengawetkan mayat sebelum kremasi. Selain itu, keramik baru yang ditemukan sekaligus memastikan bahwa kota tersebut telah dihuni selama Zaman Perunggu dari sekitar 3.000 SM hingga 1100 SM
Sayantnya, penyebab tenggelamnya kota ini masih belum diketahui. Namun ada yang menduga itu terjadi karena gempa bumi antara 1000 SM atau 375 Masehi.