"Meteor ini istimewa karena sangat cepat. Itu bergerak lebih cepat dari 95 persen bintang terdekat di dekat Matahari karena beberapa dorongan yang dimilikinya," kata Loeb.
Selain melakukan penelitian terhadap CNEOS 2014-01-08, Loeb dan timnya juga meriset pecahan meteor dari Samudra Pasifik yang jatuh pada 2022. Fragmen ini ditemukan terbuat dari paduan baja dan titanium yang aneh yang jauh lebih kuat dari material alami.
Loeb berkesimpulan meteor tersebut mungkin bagian dari teknologi alien. Dia bahkan menyebut meteor kemungkinan pesawat luar angkasa milik alien yang lebih canggih.
"Saya mengharapkan ada informasi lebih lanjut dalam waktu satu bulan. Itulah harapannya," kata Dr Avi Loeb.
Kendati demikian, klaim Loeb tentang meteor tersebut ditentang ilmuwan lain, yang menganggap bukti tidak cukup kuat. Tidak sedikit juga ilmuwan lain yang menuduh Loeb berkhayal dans mencari sensasi.