Proses ini disebut ionisasi, dan pemisahan muatan terjadi melalui proses yang dinamakan aerodynamic sorting. Pemisahan muatan menjadi ion-ion ini dimungkinkan oleh adanya potensial ionisasi antara awan-awan vulkanik.
Adanya perbedaan muatan antara partikel positif dan negatif menciptakan saluran bagi aliran listrik. Aliran listrik inilah yang memicu terjadinya petir.
Sementara menurut Kepala Subbidang Prediksi Cuaca BMKG, Agie Wandala Putra, petir saat gunung meletus adalah akibat interaksi awan yang terkondensasi dari partikel letusan. Awan yang dimaksud tersebut merupakan awan cumulonimbus yang menjadi sarang petir dan kemudian digantikan oleh awan kepulan uap air, abu, debu, dan partikel vulkanik lainnya dari gunung berapi.
“Jadi memang itu interaksi awan yang terkondensasi dari partikel letusan. Jadi sangat mungkin terjadi petir,” kata Agie Wandala Putra, dikutip dari Okezone.
Pertanyaan kenapa gunung meletus ada petir, sudah terjawab bukan? Semoga artikel ini bermanfaat.