Otot risorius berfungsi mengendalikan ekspresi ketakutan ekstrem dan biasanya terletak di sisi mulut. Otot ini hanya muncul sekitar dua pertiga populasi, itupun ukurannya bervariasi dari satu orang ke yang lain.
Beberapa orang memiliki otot ini di kedua sisi wajah. Sementara yang lainnya hanya memilikinya di satu sisi. Tidak adanya atau panjang otot memengaruhi bentuk komunikasi nonverbal yang ampuh dikenal sebagai ekspresi ketakutan.
Bagaimana dengan teriakan itu sendiri? Teorinya adalah teriak berfungsi sebagai pertahanan yang dapat didengar seperti sistem alarm kendaraan yang keras. Penelitian menunjukkan semakin tidak teratur, kacau, semakin sulit bagi orang lain mengabaikannya. Mungkin itu sebabnya film-film menakutkan dan korbannya berteriak.