Oleh karena itu, momen istimewa nanti malam tidak boleh terlewatkan. Karena fenomena langka tersebut baru akan terulang lagi pada 2037.
Astrofisikawan NASA Fred Espenak mengatakan kondisi yang terjadi belakangan ini akan sangat mendukung masyarakat dunia untuk menikmati momen langka tersebut.
"Malam musim panas yang hangat akan jadi waktu yang ideal untuk melihat bulan purnama terlihat di langit timur saat senja tiba. Menariknya ini semua terjadi dua kali di Agustus," katanya.
Terlepas dari itu, meski berwarna biru, Bulan tidak benar-benar biru. Selama Blue Moon berlangsung, permukaan Bulan tidak akan berubah warnanya.
Lalu darimana datangnya nama Blue Moon atau Bulan Biru? Profesor cerita rakyat di Universitas Memorial di Kanada, Philip Hiscock dalam Sky & Telescope pada 2012 mengatakan penggunaan nama Blue Moon dilakukan para petani pada1990-an.
Menurutnya para petani itu punya sebuah almanak yang merujuk fenomena unik, termasuk fenomena di mana ada empat bulan purnama yang terjadi pada satu musim.