Dengan menggunakan ide seleksi alam alien sebagai kerangka kerja, para peneliti membahas evolusi extra-terrestrial dan bagaimana kompleksitas akan muncul di luar angkasa. Di Bumi, spesies telah menjadi lebih kompleks sebagai hasil dari beberapa kejadian.
Transisi ini terjadi ketika sekelompok organisme terpisah berevolusi menjadi organisme tingkat tinggi yakni ketika sel menjadi organisme multi-seluler.
Di samping itu, data menunjukkan bahwa kondisi ekstrem diperlukan untuk transisi besar terjadi, dan hal yang sama mungkin berlaku untuk alien. Dari segi tampilannya, para peneliti membuat sejumlah prediksi tentang alien.
"Kami masih belum bisa mengatakan apakah alien akan berjalan dengan dua kaki atau memiliki mata hijau besar. Tapi kami percaya bahwa teori evolusioner menawarkan alat tambahan yang unik untuk mencoba memahami seperti apa itu alien, dan kami telah menunjukkan beberapa contoh prediksi kuat yang bisa kami buat dengannya," kata Levin.
"Dengan memprediksi bahwa alien telah mengalami transisi besar, kita bisa mengatakan bahwa ada tingkat prediktabilitas terhadap evolusi yang akan menyebabkan mereka terlihat seperti kita. Seperti manusia, kita memprediksikan bahwa mereka terdiri dari hierarki entitas, yang semuanya bekerja sama untuk menghasilkan alien. Pada setiap tingkat organisme akan ada mekanisme untuk menghilangkan konflik, menjaga kerjasama, dan menjaga agar organisme tetap berfungsi," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ada potensi ratusan ribu planet yang bisa dihuni galaksi ini. "Kita tidak bisa mengatakan apakah kita sendirian di Bumi atau tidak, tapi kita telah maju sedikit dalam menjawab, 'jika kita tidak sendirian seperti apa tetangga kita'."