JAKARTA, iNews.id - Matahari tampak tersenyum dalam gambar Solar Dynamic Observatory (SDO) terbaru NASA. Tapi, jangan terkecoh dengan tampang bahagianya.
Matahari yang seolah tampak bahagia itu memuntahkan aliran besar angin Matahari, yang bisa memicu badai Matahari di Bumi, meski agak ringan. Tiga tambalan gelap yang membuat wajah Matahari adalah lubang koronal, wilayah struktur garis medan magnet terbuka yang memungkinkan angin Matahari keluar dengan mudah.
Aliran material Matahari dapat melonjak keluar dari lubang koronal dengan kecepatan hingga 1,8 juta mph. Daerah tampak gelap karena lebih dingin dan kurang padat dibanding daerah plasma sekitarnya.
Bumi saat ini berada di jalur tembak dari trio aliran angin Matahari, yang dapat menghantam planet dalam beberapa hari ke depan. Sebagai tanggapan, National Weather Service NOAA mengeluarkan peringatan badan geomagnetik G1 Sabtu, 29 Oktober.
Badai geomagnetik G1 berpotensi menyebabkan fluktuasi kecil pada jaringan listrik dan meningkatkan aktivitas aurora di kutub. Badai Matahari yang lebih ekstrem seperti Carrington Event menggangu layanan telegraf di seluruh dunia dan memicu aurora yang begitu terang dan kuat, sehingga terlihat sejauh selatan Bahama.
Aktivitas Matahari diperkirakan akan meningkat saat Matahari bergerak menuju fase paling aktif dari siklus Matahari sekitar 11 tahun. Diperkirakan mencapai maksimum Matahari, periode aktivitas maksimum pada 2025.
Matahari menjadi target pengamatan langit yang menarik, tapi ingat jangan pernah melihat Matahari tanpa peralatan yang sesuai, sebagaimana dikutip dari Space.com.