JAKARTA, iNews.id - Iran menyerang Israel dengan puluhan rudal pada Selasa (1/10/2024) malam. Beberapa rudal yang digunakan untuk menyerang itu adalah Fattah.
Rudal Fattah yang mempunyai ukuran cukup besar berhasil merusak sebagian wilayah Israel. Rudah Iran ini pun membuat Israel ketar-ketir. Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik, termasuk hipersonik medium-range Fattah-2. Serangan ini bertujuan untuk mengalahkan pertahanan udara Israel.
Serangan itu menghantam instalasi militer utama Israel, termasuk pangkalan udara Nevatim dekat Beersheba dan pangkalan udara Tel Nof, yang keduanya merupakan rumah bagi jet tempur F-35 Israel. Sasaran lainnya termasuk Pangkalan Udara Hatzerim di Gurun Negev dan markas besar Mossad di Tel Aviv.
Digunakan untuk pertama kalinya, Fattah-2, penerus Fattah-1, menambah kekuatan pada kemampuan militer Iran yang ada. Menurut pejabat Iran, rudal ini menargetkan sistem pertahanan Arrow milik Israel.
Tahun lalu, pejabat Iran mengklaim Fattah, yang berarti penakluk dalam bahasa Persia, melaju dengan kecepatan 15 kali kecepatan suara dan memiliki jangkauan 870 mil. Namun, Dr Sidharth Kaushal, peneliti senior di lembaga pemikir pertahanan dan keamanan RUSI, mengatakan kepada Sky News, kekuatan rudal terletak pada motor yang membuatnya lebih cepat dan mudah bermanuver setelah diluncurkan.
Kaushal menggambarkan rudal tanpa motor seperti milik Fattah bergerak seperti bola kriket yang dilempar dari bawah lengan, dengan lintasan yang mudah dihitung. Penambahan motor membuat perhitungan itu lebih sulit, karena dapat membuat rudal berubah lintasan.