JAKARTA, iNews.id - Teleskop terbaru NASA masih dalam tahun pertama sains, tapi badan antariksa Amerika Serikat sudah memulai merencanakan penerus misi berikutnya. Teleskop akan mengamati dalam cahaya infrared, optik, dan ultraviolet.
Pada November 2021, dokumen decadal yang dibuat U.S. National Academies of Sciences mengarahkan divisi astrofisika NASA memusatkan upayanya pada teleskop luar angkasa Romawai Nancy Grace, yang saat ini menargetkan peluncuran pada pertengahan 2020-an.
Tapi, laporan juga mendorong NASA memulai misi astrofisika andalan berikutnya, yang direkomendasikannya menjadi teleskop luar angkasa, yang mengamati dalam cahaya infrared, optik, dan ultraviolet, yang dapat mencari exoplanet yang dapat dihuni dan tanda-tanda kehidupan di sana.
Sekarang, NASA telah menawarkan pandangan pertama tentang seperti apa misi itu nantinya. Untuk saat ini, kata direktur divisi astrofisika NASA Mark Clampin, misi akan dikenal sebagai Habitable Worlds Observatory.
Pertama, terlepas dari nama dan tujuannya, NASA sedang mempertimbangkan proyek tersebut sebagai misi astrofisika. Untuk memenuhi misinya mencari kehidupan, Habitable Worlds Observatory perlu menjadi teleskop super stabil yang dilengkapi dengan coronograph yang kuat, instrumen yang memungkinkan ilmuwan mempelajari objek redup seperti planet berbatu di dekat objek terang seperti bintang. Tapi itu juga kombinasi yang kuat untuk astrofisikawan.
"Meskipun Anda mungkin pada awalnya tersipu melihatnya dan berkata, 'Yah, ini adalah misi exoplanet,' itu bukan; sebuah observatorium," kata Clampin, sebagaimana dikutip dari Space.com.
Dokumen National Academies of Sciences, yang dijuluki survei decadal, juga mencatat NASA harus menggunakan misi kecil untuk mengembangkan teknologi pengamatan sinar-X dan inframerah jauh yang dapat digunakan pada dua misi teleskop luar angkasa besar, yang nantinya akan bergabung dengan Habitable Worlds Observatory untuk membawa lebih banyak daya ke rentang panjang gelombang yang lebih luas.