JAKARTA, iNews.id - Fotografer asal Puerto Riko Frankie Lucena berhasil mengabadikan momen langka. Dia berhasil mengabadikan penampakan petir terbalik.
Petir terbalik itu memiliki beberapa sambaran yang besar, meledak lurus ke atas dan berhenti tepat di bawah tepi angkasa. Petir keluar dari awan badai dengan warna merah menyala.
Sebagaimana dikutip dari Live Science, kilatan petir juga dikenal sebagai gigantic jets. Ini adalah jenis petir paling langka dan kuat, terjadi setidaknya 1.000 kali dalam setahun.
Menariknya, petir tersebut memiliki kekuatan lebih dari 50 kali lipat kekuatan sambaran petir. Saking kuatnya, petir terbalik dapat naik lebih dari 80 km di atas permukaan Bumi dan menyentuh bagian bawah ionosfer.
Ionosfer adalah lapisan besar partikel bermuatan listrik tempat bagian atas atmosfer bertemu dengan bagian bawah luar angkasa. Luar angkasa secara teknis dimulai pada ketinggian 62 mil atau 100 km, di atas permukaan laut.
Sedangkan ionosfer membentang sekitar 50 hingga 400 mil, atau 80 hingga 640 km di atas permukaan laut. Meski jarang terjadi, petir terbalik bukan pemandangan asing selama musim badai Atlantik.
Gigantic jets dilaporkan paling sering terjadi di wilayah tropis, terutama selama badai tropis yang meningkat dengan cepat. Gigantic jets diketahui para ilmuwan selama sekitar 20 tahun, dan masih banyak misteri yang belum terungkap tentang penir jenis ini, termasuk sifatnya yang justru naik ke atas bukannya menyambar ke bawah.