Kini, tim ilmuwan punya semacam toolkit untuk membantu teleskop luar angkasa dan Bumi mencari tanda-tanda kehidupan di planet-planet di sekitar white dwarfs. Siara pers menyebut toolkit ‘panduan lapangan spektral untuk dunia berbatu.’
“Kami menunjukkan apa yang bisa menjadi sidik jari spektral dan teleskop teristerial berbasis luar angkasa dan besar yang akan datang,” kata penulis utama studi Thea Kozakis yang dikutip dari Science Alert, Senin (4/5/2020).
Bintang seperti Matahari bisa sangat terang sehingga sulit mendeteksi planet yang mengorbitnya. Saat planet transit di depan bintangnya dan berada di antara kita dan bintang, maka pesawat luar angkasa seperti Kepler dan TESS memiliki kesempatan untuk mendeteksinya.
Ada beberapa masalah dengan metode transit. Tapi, ini adalah cara yang paling sukses untuk menemukan exoplanet. White dwarf menghadirkan tantangan sendiri dalam mendeteksi planet.
Meskipun mereka tidak sebesar bintang utama, ukuran kecil mereka menjadi masalahnya. Dengan bintang induk sekecil ini, bahkan lebih sulit melihat transit planet yang mengorbit.