JAKARTA, iNews.id - Perubahan iklim tidak hanya berdampak untuk manusia, tapi juga pohon. Studi baru menunjukkan seberapa berpengaruhnya perubahan iklim pada pohon.
Studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences menyebutkan, efektivitas pohon sebagai penyaring karbon dioksida menurun, terutama di iklim yang lebih panas dan kering, sebagaimana dikutip dari BGR.
Penelitian lebih lanjut menyoroti bagaimana peningkatan suhu di seluruh dunia membuat pohon semakin sulit bernapas dan memerangkap gas, yang dapat memperluas permasalahan pemanasan global saat ini jika levelnya naik terlalu tinggi.
Mengapa ini menjadi masalah? Pohon biasanya menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer untuk membantu menghasilkan pertumbuhannya sendiri. Namun, dalam kondisi penuh tekanan, mereka melepaskan lebih banyak karbon dioksida ke atmosfer, sebuah proses yang kita sebut fotorespirasi. Oleh karena itu julukannya “bernapas”.
Dengan melihat kumpulan data global jaringan pohon, para peneliti di balik studi baru ini dapat mendokumentasikan laju fotorespirasi dua kali lebih tinggi di iklim hangat. Oleh karena itu, diperkirakan pepohonan di lingkungan yang suhunya meningkat secara perlahan akan mulai menjadi kurang efektif.
Ada beberapa ide berbda tentang cara mengatasi masalah perubahan iklim, termasuk beberapa solusi luar biasa. Misalnya, menempatkan gelembung luar angasa antara Bumi dan Matahari. Namun, masalah masih terus berkembang dan belum ada solusi nyata yang dapat diselesaikan.