Dalam studi yang menyertainya, peneliti menjelaskan desain bikonikal telah diterima sebagai desain optimal untuk proyektil sling atau ketapel dan kemudian diadopsi oleh tentara Yunani dan Romawi di hari kemudian.
“Faktanya, batu-batu ini adalah bukti awal peperangan di Levant Selatan. Kemiripan batu ketapel menunjukkan produksi industri skala besar untuk digunakan oleh para prajurit ketika berperang maupun berlatih," tulis peneliti.
Dengan memasukkan penemuan ini ke dalam konteks sejarah, peneliti mengatakan pergeseran dari batu ketapel berupa kerikil alam ke batu yang seragam merupakan bentuk persenjataan yang sangat terstandarisasi.
Ini mungkin mengindikasikan berkembangnya peperangan terorganisir selama awal Zaman Tembaga dan memberikan gambaran peperangan terorganisir di Timur Tengah yang terjadi lebih dari 7.000 tahun yang lalu.