JAKARTA, iNews.id - Roket SpaceX Falcon 9 bergemuruh ke luar angkasa pada Kamis pagi membawa muatan terberatnya. Diluncurkan dari Kennedt Space Center di Florida, Falcon 9 membawa serta 56 satelit internet Starlink sebagai bagian dari muatan seberat 17.400 kg.
Ini adalah perjalanan luar angkasa kesembilan untuk pendorong tahap pertama, yang sebelumnya meluncurkan dua misi berawak ke International Space Station (ISS), serta misi CRS-22, Turksat 5B, CRS-25, Eutelsat Hotbird 13G, dan mPower-a, dan sekarang dua misi Starlink.
Seperti biasa, SpaceX menyiarkan langsung tahap awal penerbangan di saluran YouTube-nya. Hampir sembilan menit setelah meninggalkan landasan peluncuran, pendorong tahap pertama Falcon 9 kembali ke Bumi untuk melakukan pendaratan sempurna di kapal drone SpaceX, yang disebut Just Read the Instructions, yang sedang menunggu di lepas pantai Florida.
Mengirim booster pada penerbangan kesembilannya, dan membawanya pulang dengan selamat, adalah penghormatan kepada para insinyur SpaceX yang mengembangkan sistem untuk menggunakan kembali tahap pertama booster Falcon 9. Proses semacam itu memungkinkan SpaceX memangkas biaya penerbangan luar angkasa sambil menawarkan frekuensi penerbangan yang lebih besar bagi pelanggan, di antaranya NASA.
Meskipun sembilan penerbangan mungkin terdengar mengesankan, SpaceX memiliki pendorong lain yang sudah menjalani 15 misi ke luar angkasa. Setelah kembali ke Bumi, booster dibawa pergi untuk pemeriksaan dan perbaikan sebelum dikirim kembali ke launchpad, sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
SpaceX sekarang bersiap menggunakan salah satu roket Falcon 9 untuk penerbangan berawak pada akhir Februari, misi pertamanya sejak Oktober 2022. Misi Crew-6 akan mengirim awak internasional yang terdiri atas empat astronot ke ISS dengan sebuah Crew Dragon yang, seperti para pemacu, telah menjalankan beberapa misi.