Rover Mars Temukan Batuan Vulkanik, Asal Usul Masih Misteri

Dini Listiyani
Rover Mars Temukan Batuan Vulkanik, Asal Usul Masih Misteri (Foto: NASA)

JAKARTA, iNews.id - Penemuan mengejutkan dari batuan vulkanik beku oleh Perseverance Mars di lantai kawah Jezero bisa menjadi kunci untuk membuka sejarah iklim Mars. Batuan juga bisa mengungkapkan dengan tepat kapan itu basah dan berpotensi layak huni.

"Kami sangat senang menemukan batuan beku," kata profesor geokimia di California Institute of Technology (Caltech). 

Penemuan batuan vulkanik benar-benar mengejutkan. Karena, diharapkan rover Perseverance akan mendarat di batuan sedimen yang terbentuk dari lumpur dan detritus yang diletakkan oleh danau kuno yang memenuhi lokasi pendaratan rover Mars, kawah Jezero sekitar 3,7 miliar tahun lalu. 

"Sebagian besar dari kita berharap untuk mempelajari batuan yang diendapkan danau, dan butuh waktu cukup lama untuk memahami fakta batuan di dasar kawah adalah batuan beku," ujar Farley sebagaimana dikutip dari Space. 

Perseverance mendarat di Mars pada 18 Februari 2021, dengan kawah Jezero selebar 28 mil dipilih sebagai lokasi pendaratannya. Karena, delta sungai yang sangat menonjol dan kuno tumpah ke kawah. 

Ilmuwan planet dan ahli astrobiologi berharap lingkungan seperti itu akan kondusif bagi kehidupan miliaran tahun lalu. Memang, beberapa batuan yang ditemukan di kawah Jezero memiliki komposisi yang mirip dengan batuan dari bawah permukaan Bumi dalam, di mana oksidasi besi melalui interaksi dengan air dapat menghasilkan molekul hidrogen dan hidrokarbon seperti metana yang dapat bertindak sebagai blok bangunan dari beberapa senyawa kehidupan yang lebih kompleks. 

Asal usul batuan beku Jezero tetap menjadi misteri karena tidak ada fitur vulkanik yang jelas di dalam atau dekat kawah. Perseverance telah mempelajari dua formasi batuan beku bernama Seitah dan Maaz. 

Seitah kaya akan olivin yang merupakan mineral vulkanik umum yang terbuat dari magnesium-besi silikat. Sedangkan Maaz diartikan terbentuk dari lava yang mengalir di atas Seitah. 

Dalam paper kedua, yang dipimpin oleh Svein-Erik Hamran, seorang profesor penginderaan jauh di Universitas Oslo, Norwegia, hasil dari radar penembus tanah Perseverance menunjukkan seluruh unit geologis yang berisi Séítah dan Máaz meluas ke bawah tanah dan sebagian terangkat, menempatkannya pada suatu sudut.

"Kami benar-benar bingung dengan yang satu itu. Ini adalah fitur yang sangat khas - punggungan batu sepanjang hampir 1 kilometer [0,6 mil] yang dimiringkan sekitar 10 derajat," ujarnya. 

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Sains
9 hari lalu

Tragis! 3 Astronaut China Terlantar di Luar Angkasa gegara Tabrak Puing Antariksa

Sains
18 hari lalu

NASA Buka Suara usai Kim Kardashian Bilang Manusia Mendarat di Bulan Kebohongan Besar

Seleb
18 hari lalu

Heboh Kim Kardashian Sebut Manusia Mendarat di Bulan Kebohongan Besar!

Internasional
4 bulan lalu

Bagaimana Bisa Batu dari Mars Terlempar ke Bumi, Tempuh Jarak 225 Juta Km?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal