JAKARTA, iNews.id - China meningkatkan persaingan luar angkasa melawan Amerika Serikat (AS). Negeri Tirai Bambu itu berencana mengaktifkan teleskop besarnya sendiri pada 2024.
China mengatakan teknologinya akan bisa melihat lebih banyak lagi. Rencana membangun teleskop terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua belah pihak di semua hal ruang.
Bos NASA Bill Nelson baru-baru ini memperingatkan upaya harus dilakukan untuk memastikan China tidak mencoba memiliki Bulan. Badan Antariksa itu membuka National Space Intelligence Center (NSIC) bulan lalu, sebagaimana dikutip dari The Sun.
Sebagai tanggapan, China menuduh AS sebagai pendorong utama dalam mengubah luar angkasa menjadi senjata dan medan perang. "Ini telah lama mengejar strategi dominasi di luar angkasa dan secara terbuka mendefinisikan luar angkasa sebagai domain perang," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, menurut kantor berita pemerintah China News Service.
Untuk mencapai strateginya, kata Lijian, AS telah secara agresif mengembangkan dan mengerahkan berbagai senjata luar angkasa ofensif seperti energi terarah dan Counter Communications System, sering mengadakan latihan militer dan memajukan pembangunan serta kesiapan militer serba di luar angkasa.