Sampel Mars Pertama NASA Siap untuk Perjalanan ke Bumi

Dini Listiyani
Sampel Mars Pertama NASA Siap untuk Perjalanan ke Bumi (Foto: NASA)

SAN FRANCISCO, iNews.id - Rover Perseverance NASA sudah berada di permukaan Mars sekitar delapan bulan. Kini, sudah saatnya robot penjelajah Mars itu mengambil sampel batuan Mars untuk menentukan rahasia yang terkandung di dalamnya. 

Perseverance tidak akan menganalisis batuan Mars sendirian. NASA dan ESA sekarang sedang mengerjakan jadwal multi-misi untuk membawa sampel-sampel Mars kembali e Bumi untuk dianalisis akhir dekade ini. 

Misi yang dijuluki Mars Sample Return masih dikembangkan, tapi NASA dan ESA sudah menyadari masalah logistik yang ada di hadapan mereka dalam membawa sampel ini kembali ke Bumi, sebagaimana dikutip dari Slash Gears. 

Seperti yang dijelaskan dalam postingan baru di website NASA Jet Propulsion Lab, Mars Sample Return menuntut banyak misi yang mengirim pengorbit, lander, dan bahkan penjelajah baru ke Mars. 

Cara NASA menjelaskannya, penjelajah baru itu akan mengumpulkan sampel dari Perseverance, yang kemudian akan dimuat ke ujung roket oleh lengan robot di pendarat. Dari sana, sampel akan diangkut ke pengorbit, di mana mereka akan dikemas dengan aman untuk perjalanan kembali ke Bumi. 

Dengan menganalisis sampel-sampel ini di Bumi, para ilmuwan akan memiliki akses ke teknologi laboratorium yang tidak mungkin dikirim ke Mars. Tentu saja, ini tidak sesederhana mengemas sampel dalam botol dan mengirimkannya kembali ke Bumi. 

Meskipun aman untuk mengatakan NASA yakin tidak akan mengirim kembali organisme Mars yang masih hidup, Badan Antariksa masih harus memastikan sampel tersebut tidak terkontaminasi dalam perjalanan pulang dan tidak akan mencemari apa pun saat mereka tiba di Bumi.

Dalam posting hari ini, NASA menjelaskan tantangan dalam memastikan sampel inti batuan ini dikirim kembali dalam wadah tertutup dan aman yang tidak akan membiarkan debu Mars keluar. Salah satu solusi yang sedang bereksperimen dengan NASA melibatkan pengepakan sampel ke dalam botol titanium dan kemudian menyegelnya dengan proses yang disebut mematri, di mana logam dilebur untuk pada dasarnya merekatkan tutup ke botol dan mensterilkan debu yang terperangkap di jahitan.

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Sains
2 bulan lalu

Tragis! 3 Astronaut China Terlantar di Luar Angkasa gegara Tabrak Puing Antariksa

Sains
2 bulan lalu

NASA Buka Suara usai Kim Kardashian Bilang Manusia Mendarat di Bulan Kebohongan Besar

Seleb
2 bulan lalu

Heboh Kim Kardashian Sebut Manusia Mendarat di Bulan Kebohongan Besar!

Internasional
5 bulan lalu

Bagaimana Bisa Batu dari Mars Terlempar ke Bumi, Tempuh Jarak 225 Juta Km?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal