Senjata Gunakan Kecerdasan Buatan, Bisa Bahayakan Umat Manusia

Tangguh Yudha
Senjata Gunakan Kecerdasan Buatan, Bisa Bahayakan Umat Manusia (Foto: Unsplash)

Setiap kekuatan perang di Amerika Serikat, baik itu kekuatan besar dan beberapa kekuatan kecil telah berusaha untuk menghadirkan sistem senjata ini. Tidak hanya Amerika Serikat, China juga disebut telah berhasil mengembangkan senjata otonom penuh. Menurut Menteri Pertahanan AS Mark Esper, China sudah mengekspornya ke Timur Tengah.

Turki telah mengumumkan rencana untuk mengerahkan armada quadcopters Kargu otonom melawan pasukan Suriah pada awal 2020, dan Rusia juga mengembangkan senjata otonom untuk menjaga wilayah udaranya.

Mereka yang menggunakannya menyebut, senjata otonom penuh mampu memberikan keuntungan militer seperti reaksi yang lebih cepat dan pengurangan paparan langsung pasukan di medan perang.

Namun selama beberapa tahun terkahir, kampanye untuk menghentikan pengembangan robot otonom penuh telah digencarkan sebagian besar negara di dunia. Mereka membujuk negara-negara anggota PBB untuk merundingkan larangan senjata yang dapat menyebabkan penderitaan yang tidak semestinya.

Ribuan ilmuwan dan pemimpin di bidang komputasi dan pembelajaran mesin, termasuk DeepMind Google juga telah bergabung untuk menghentikan penggunaan senjata otonom penuh ini.

Setidaknya ada 30 negara telah menuntut larangan langsung atas senjata yang sepenuhnya otonom, dan sebagian besar negara lain menginginkan peraturan yang jelas untuk senjata ini.

Mereka menuntut ada aturan bahwa meskipun senjata mampu mencari targetnya sendiri, tetap manusia lah yang memiliki peran untuk mengambil keputusan untuk menyerang atau tidak. Namun, semua ini dihalangi oleh segelintir negara yang dipimpin oleh AS, Rusia, Israel, dan juga Australia.

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Nasional
25 hari lalu

Peserta Sambut Positif Pelatihan Kecerdasan Buatan MNC Peduli-MNC University 

Nasional
25 hari lalu

MNC Peduli dan MNC University Gelar Pelatihan Kecerdasan Buatan ke PMR se-Jakarta Pusat

Nasional
28 hari lalu

Purbaya Minta Waktu 1 Tahun ke Prabowo untuk Benahi Kinerja Bea Cukai

Internasional
1 bulan lalu

Amazon PHK 14.000 Karyawan, 40 Persen Insinyur Terdampak

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal