Untuk penelitian, tim dapat memperoleh data selama 5 jam tentang FRB yang dikenal sebagai FRB 20121102A yang ditemukan pada November 2012 dan terletak sekitar tiga miliar tahun cahaya dari Bumi, serta dianggap sebagai FRB berulang pertama yang diketahui.
Data diperoleh dari proyek Breakthrough Listen, yang merupakan kolaborasi ilmiah sedunia dengan tujuan menemukan bukti kecerdasan luar Bumi, dengan data yang secara spesifik berasal dari bagian Breakthrough Listen di Green Bank dari Open Data Archive.
Usai memperoleh data, tim mengambil 30 menit pertama dan membagi setiap detik menjadi 500.000 gambar terpisah. Lalu menggabungkan machine learning dan filter perangkat lunak untuk mengisolasi outlier dalam data guna mengidentifikasi delapan semburan radio ultra cepat yang hanya berlangsung sepersepuluh juta detik.
Sebagai konteks, sepersejuta detik setara dengan 0,0000001 detik. Para peneliti mencatat, dalam mendeteksi dan mengkarakterisasi semburan berdurasi mikrodetik ini, terdapat populasi semburan radio ultra-cepat yang tidak ditemukan dalam pencarian FRB lapangan luas karena resolusi waktu yang tidak mencukupi.
Hasil ini menunjukkan bahwa FRB lebih sering terjadi dan dengan keragaman yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini tentu dapat memengaruhi pemahaman tentang energi, waktu tunggu, dan distribusi laju ledakan.