SAN FRANCISCO, iNews.id - Crew Dragon sempat dilaporkan mengalami anomali beberapa pekan lalu. Kini, SpaceX akhirnya mengakui ledakan yang terjadi selama pengujian static wire menghancurkan kapsul Crew Dragon.
Menurut CNN yang dikutip dari IBTimes, Jumat (3/5/2019), Vice President for mission assurance SpaceX Hans Koeningsmann, ledakan kemungkinan terkait dengan penembakan mesin SuperDraco milik Crew Dragon. Bagian kapsul ini ditempatkan sebagai bagian dari sistem pelarian darurat pesawat luar angkasa.
Crew Dragon dijadwalkan menjadi pesawat luar angkasa pertama SpaceX untuk mengangkut penumpang manusia. Awal tahun ini, SpaceX berhasil merapatkan Crew Dragon ke International Space Station (ISS) tanpa bantuan apa pun.
Badan antariksa swasta Muks sehursnya melakukan demo tahap kedua yang telah menyertakan manusia di dalamnya. Karena ledakan itu, jadi ada penundaan.
Ledakan terjadi pada 20 April saat Crew Dragon melalui serangkaian engine test di Cape Canaveral, Florida. Kejadian tersebut dikatakan telah terjadi selama tahap akhir pengujian.
Selama ledakan, orang benar-benar bisa melihat gumpalan asap tebal naik ke langit Florida. Peristiwa ini memicu kekhawatiran di antara para saksi karena ledakan begitu besar sehingga banyak yang mengira itu masalah keamanan.
SpaceX sendiri tidak memberikan pernyataan awal apapun, mendakan kejadian tersebut sebagai anomali. Musk sendiri, yang dikenal vokal setelah ledakan tidak memberikan komentar apapun.