SEOUL, iNews.id - Seekor buaya raksasa purba kemungkinan pernah berjalan dengan dua kaki. Pamandangan semacam ini sulit dibayangkan kerana hewan ini relatif tidak berubah selama jutaan tahun evolusi.
Konsep mengenai buaya berkaki empat sudah mendarah daging. Namun, konsep ini berubah saat para ahli yang hampir mengabaikan kerabat bipedal kuno meneliti jejak fosil di Jinju Formation yang sekarang dikenal Korea Selatan.
Pada awalnya, para palaeontolog mengira kumpulan jejak fosil, termasuk hampir seratus jejak yang sangat terawetkan, milik pterosaurus terbang kuno. Namun, setelah diperiksa lebih dekat, lekukan fosil mulai terlihat aneh. Di bawah satu cetak, para ilmuwan menemukan impresi jelas terkait sisik.
"Dinosaurus dan keturunan burung mereka berjalan di atas kaki mereka. Buaya berjalan di atas telapak kaki mereka meninggalkan jejak tumit yang jelas seperti manusia," kata Kyung Soo Kim dari Chinju National University of Education di Korea Selatan yang dikutip dari Science Alert, Sabtu (13/6/2020).
Namun, tidak peduli seberapa keras penampilannya, mereka tidak dapat menemukan satu hal yakni jejak tangannya. Hewan kadang dapat berjalan di atas tungkai depan dan belakang mereka, sebuah konsep yang disebut over-printing, tapi tim ilmuwan tidak menemukan bukti itu di lokasi.