Palmer dan timnya mempelajari lebih dari 20 makalah yang diterbitkan, termasuk soal kemungkinan detail dari fitur dan ekspresi wajah makhluk buas tersebut.
"Idenya ialah untuk menciptakan T-Rex yang paling akurat di dunia. Begitu banyak artis telah mengambil celah tapi tidak ada yang pernah begitu peduli untuk mendapatkan setiap aspek yang benar. Saya ingin dunia melihat T-Rex sebagai hewan, bukan monster," katanya sebagaimana dilaporkan Daily Mail, Kamis (18/10/2018).
Palmer menjelaskan untuk membuat gambar seakurat mungkin prosesnya sangat melelahkan. Selain itu, dibutuhkan banyak waktu mempelajari anatomi T-Rex.
"Saya menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba mencari bentuk-bentuk otot dari paragraf teks yang berisi terminologi anatomi yang rumit sebagai satu-satunya panduan saya," ujarnya.
Namun, dengan mempelajari anatomi T-Rex, memungkinkan dia memperbarui pandangan modern dari T-Rex dengan menambahkan keratin plates di bagian belakang leher, ditambah jaringan ekstra di sekitar mulut. Mereka juga menambahkan cakar tumpul.
"Kami bekerja dari kerangka itu, menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan otot-otot yang tepat, dan hasilnya sekarang tersedia bagi semua orang untuk dilihat," kata artis kerangka dinosaurus Scott Hartman yang juga berkontribusi daslam proyek.
"Jumlah waktu yang diinvestasikan dan perhatian terhadap detail membuat saya terpesona. Seperti hanya rekonstruksi, tentu saja ada beberapa rincian yang tidak bisa kami ketahui dan interpretasi. Tapi, aku bisa dengan jujur mengatakan ini ialah usaha lengkap untuk memulihkan hewan yang telah punah yang aku kerjakan," katanya.