CALIFORNIA, iNews.id - Teleskop luar angkasa Hubble telah memberikan pandangan paling tajam kepada para astronom mengenai pecahnya Comos C. 2019 Y4 (ATLAS). Seperti apa penjelasannya?
Komet pertama kali ditemukan pada Desember 2019 oleh sistem survei robot astronomi ATLAS di Hawaii. Pada awalnya, beberapa astronom mengantisipasi kemungkinan komet terlihat dengan mata telanjang pada Mei lalu.
Namun, komet tiba-tiba mulai meredup, sehingga para astronom berspekulasi inti es mungkin terpecah-pecah atau bahkan hancur. Fragmentasi ATLAS dikonfirmasi oleh astronom amatir Jose de Queiroz.
Dia memotret sekitar 3 potong komet pada 11 April lalu. Sementara itu, pengamatan baru Hubble tentang pecahnya komet pada 20 hingga 23 April mengungkapkan, pecahan-pecahan yang patah semuanya diselimuti debu komet yang disapu sinar Matahari.
Gambar-gambar ini memberikan bukti lebih lanjut fragmentasi komet mungkin umum dan bahkan merupakan mekanisme dominan, di mana inti komet yang pada padat dan dingin mati.