Meski berukuran besar, ikan Mola Mola tidak berbahaya dan terbiasa berada di hadapan penyelam. Kendati begitu, sangat sedikit pengetahuan mengenai ikan satu ini yang membuatnya semakin misterius.
Ikan Mola merupakan hewan omnivora yang biasanya memakan ubur-ubur, ikan-ikan kecil, zooplankton, dan alga. Hewan soliter ini juga dapat menghasilkan lebih dari 300 juta telur sekaligus.
Kendati begitu, populasinya rentan punah karena banyaknya plastik di lautan yang menyerupai ubur-ubur sehingga dapat membuat ikan Mola Mola mati.
Ikan Mola Mola biasanya naik ke permukaan untuk menghangatkan diri dan membersihkan parasit yang ada di tubuhnya dengan bantuan ikan terumbu karang.
Ikan Mola Mola diambil dari nama Mola Ramsayi yang berarti ikan matahari kepala tonjol. Spesies ini ternyata sudah dijelaskan pada 1839 sebagai Mola Alexandrini. Ikan Matahari di Bali ini sekarang sudah diidentifikasi dengan benar sebagai Mola Alexandrini, tapi penyelam lokal biasa menyebutnya Mola Mola.
Mola sebenarnya merupakan terjemahan dari “batu gerinda”, karena ikan ini mengingatkan pada bentuk tertentu. Nama ikan matahari sendiri berasal dari kebiasaan dari ikan ini yang suka berjemur di permukaan.