Teknologi ini memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) yang secara otomatis menyelaraskan gerakan kaki pemakainya, sehingga pengguna dapat melangkah dengan lebih efisien dan nyaman meski di medan yang berat.
Peluncuran dan uji coba perdana eksoskeleton ini dilakukan pada 29 Januari lalu, dan sukses menarik perhatian lebih dari 200 pengguna. Biaya sewa yang berkisar antara Rp135.000 hingga Rp180.000 per penggunaan, alat ini terbukti mampu mengurangi pengeluaran energi tubuh hingga 30 persen serta mendukung beban hingga 10 kilogram.
Ketahanan baterainya cukup mengesankan dapat bertahan selama 2,5 hingga 3 jam pemakaian aktif. Kemampuan robot ini membuat pendaki gunung profesional bengong.
Gunung Tai sendiri bukanlah gunung biasa. Situs ini telah ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO dan dikenal sebagai salah satu gunung suci paling bersejarah di Tiongkok.
Untuk mencapai Gerbang Nantian yang terkenal di puncaknya, para pendaki harus melewati sekitar 6.666 anak tangga, sebuah perjalanan yang berat dan penuh tantangan, terutama bagi kalangan lansia atau mereka yang memiliki keterbatasan fisik.
Berkat robot eksoskeleton ini, tantangan mendaki ribuan anak tangga kini menjadi lebih terjangkau dan aman bagi lebih banyak orang.
Pendakian yang dulunya hanya dapat dilakukan oleh mereka yang fisiknya prima, kini bisa dinikmati oleh lebih banyak kalangan, membuka peluang bagi para wisatawan dari berbagai latar belakang usia dan kondisi kesehatan untuk menikmati keindahan serta spiritualitas Gunung Tai.