Dalam suratnya, dia memberi tahu penduduk kota segera tinggal di desa mereka. Di bagian bawah, dia menandatangani nama yang ditakuti yakni Vlad Dracula.
Para ahli dari Universitas Catania mengekstraksi darah, keringat, dan air liur dari surat-surat tersebut. Mereka menemukan tidak adanya protein makanan hewani, sebuah temuan yang tidak biasa.
"Protein makanan [dalam huruf] hanya ditemukan pada plant food. Prototipe vampir mungkin adalah seorang vegan," kata rekan penulis Gleb Zilberstein kepada The Times.
Dia mengatakan keputusan untuk beralih ke planet-based mungkin lebih disebabkan kebutuhan, bukan keinginan.
"Pada abad ke-15, Eropa mempunyai iklim yang sangat dingin…dan hanya ada sedikit makanan. Menurut ahli bioarkeolog, bangsawan di seluruh Eropa memiliki pola makan yang sangat sedikit dan daging sering kali tidak dimakan," ujarnya.
Tim menemukan surat-surat tersebut berisi petunjuk yang menunjukkan penguasa yang ditakuti tersebut menderita hemolacria, suatu kondisi yang menyebabkan penderitanya menangis darah.
"Dia mungkin menderita, setidaknya dalam tahun-tahun terakhir hidupnya, dari kondisi patologis yang disebut hemolacria, yaitu, dia bisa meneteskan air mata bercampur darah," kata Pemimpin Profesor Vincenzo Cunsolo, yang memimpin penelitian.